Perbedaan 1G, 2G, 3G dan 4G
a.
Generasi
Pertama (1G)
Hampir semua teknologi dimulai untuk
keperluan militer kemudian dipergunakan untuk umum. Sama halnya dengan
perkembangan teknologi GSM. 1G berupa telepon analog yang diperkenalkan pada
tahun 1980an dan dilanjutkan sampai digantikan dengan generasi keduan (2G) yang
berbentuk digital. Beberapa generasi pertama mengikuti standar NMT (Nordisk
MobileTelefoni atau Nordiska MobilTelefoni-gruppen), CDPD (Celluler Digital
Packet Data, Mobitex and Data Tac)
b.
Generasi
kedua (2G)
Perbedaan utama antara dua sistem
telepon mobile yang sukses ini yaitu 1G dan 2G adalah sinyal radio yang
digunakan. Jaringan 1G menggunakan analog sedangkan 2G menggunakan digital. Percakapan
dalam 2G diencode menjadi sinyal digital, tapi dalam 1G hanya dimodulasi ke
frekuensi yang lebih tinggi (150 MHz ke atas). Terdapat dua standar besar dan
keduanya komersial, yaitu dari Eropa dan Amerika. Sekitar 60% sekarang dikuasai
oleh pasar dari standar Eropa. Yang termasuk dalam generasi ini adalah:
·
GSM (Global
System for Mobile Communication)
GSM adalah standar paling populer
untuk telepon mobile dunia. Layanan GSM digunakan lebih dari 2 milyar orang
dari 212 negara dan kawasan. Jumlah negara yang banyak mengadopsi standar GSM
memungkinkan kerjasama antar operator sehingga dapat digunakan untuk komunikasi
user antar negara walaupun dengan operator yang berbeda. GSM berbeda dengan
pendahulunya dalam jalur pensinyalan dan percakapan semuanya dalam bentuk
digital. Fakta ini juga berarti komunikasi data telah dibangun dalam sistem.
·
GPRS
(General Packet Radio Service)
GPRS adalah layanan data mobile yang
tersedia pada telepon GSM. GPRS sering disebut sebagai generasi “2.5G”, yaitu
teknologi antara generasi perrtama dan generasi kedua dalam teknologi telepon
mobile. Dibandingkan dengan pendahulunya GPRS memiliki transfer data yang
cepat. GPRS memanfaatkan kanal TDMA yang tidak terpakai pada jaringan GSM.
Dalam teori terbatas untuk paket data 171.2 Kb/s (menggunakan slot dan CS-4
coding). Realisasinya bit rate-nya adalah 30-80, karena memungkinkan
menggunakan maksimal 4 slot untuk downlink.
·
EDGE / EGPRS
(Enchanced Data Rates for GSM Evolution)
Merupakan teknologi telepon mobile
yang memperbaiki jaringan 2G dan 2.5G khususnya dalam jalur komunikasi data.
Teknologi ini bekerja pada jaringan GSM. EDGE dapat bekerja pada jaringan GPRS
ada.
·
HSCSD
(High-Speed Circuit Switched Data)
IDEN (Integrated Digital Enhanced
Network, D-AMPS (Digital AMPS), IS-95, PDC (Personal Digital Cellular), CSD
(Circuit Switched Data), PHS (Personal Handy-phone System), WiDEN (Wideband
Intergrated Dispatch Enchanced Nerwork) dan CDMA2000 (1Xrtt/IS-2000).
c.
Generasi
ketiga (3G)
Layanan 3G memberikan kemampuan
untuk mentransfer secara simultan baik data voice dan non-voice data (seperti
saat download informasi, pertukaran email dan instant messagiing). Standar 3G
di dalamnya adalah:
·
UMTS (3GSM)
(Universal Mobile Telecommunications System)
Menggunakan W-CDMA dibawah standar
3GPP. UMTS memiliki layanan data secara teori sampai 11 Mbit/s, meskipun dalam
perkembangannya yang disebarkan ke user dalam jaringan performanya hanya
mencapai 384 kbit/s untuk handset R99 dan 1-2 Mbit/s untuk handset HSDPA untuk
koneksi dwonlink.
·
3.5G – HSDPA
(High-Speed Downlink Packet Access)
Adalah protokol dalam telepon mobile
berbasis jaringan UMTS 3G yang menyediakan transfer data yang lebih cepat.
Sekarang HSDPA yang dipasang mendukung 1.8 Mbit/s sampai 3.6 Mbit/s saat
downlink. Untuk kedepannya direncanakan mencapai 7.2 Mbit/s.
·
3.W-CDMA
(Wideband Code Division Multiple Access)
FOMA (Freedom Of Mobile Multiple
Access) 1xEV-DO/IS-856 (1x Evolution-Data Optimized), TD-SCDMA (Time Division
Syncronouse Code Division Multiple Access), GAN/UMA (Generic access Network),
3.75G-HSUPA (High-Speed Uplink Packet Access).
Pada dasarnya layanan HSDPA tidak
beda jauh dengan layanan yang diberikan oleh generasi sebelumnya yaitu GPRS,
CDMA, EDGE, dan 3G. Teknologi tersebut memiliki kesamaan bahwa sama-sama
menggunakan layanan lewat jalur IP (internet protokol). HSDPA dperkenalkan oleh
Third Generation Partnership Project (3GPP) release 5 standar. Tujuan utama
adalah meningkatkan standar througput melalui konsep multiple output (MIMO)
atau dengan teknik antena array. Proses kerja cell menggunakan alokasi
asymetrics spectrum frekuensi dalam multi carries cell. Efisiensi dari sistem
menjadi dua kalilipat, yang artinya juga HSDPA menggunakan kanal baru yang
dimiliki oleh 3G yaitu high speed downlink shared channel (HS-DSCH). Kanal
tersebut berupa implementasi adaptive modulation and coding (AMC), hybrid
automatic repestrequest (HARQ), fast packet schedulling, retransmission
protokol and fast cell selection (FCS), yang dikendalikan medium access control
(AMC) di node yang berkemampuan 3G.HS-DSCH difungsikan untuk proses downlink
data phonecell. Sedangkan untuk proses uplink, kemampuan HSDPA tak bisa sebesar
downlinknya, yang secara teori hanya mampu sampai 2 Mbit/s.
Jaringan HSDPA secara fisik memiliki
3 kanal, yakni high speed data physich downlink shared channel (HS-PDSC), high
speed shared control channel (HS-SCCH), dan high speed dedicated physical
control channel (HS-DPCCH).
d.
Generasi
keempat (4G)
Teknologi 4G saat ini belum bisa
didefinisikan secara jelas. Sampai sekarang belum ada standarisasi untuk 4G
yang telah disepakati oleh para pihak yg berkompeten dibidang teknologi
komunikasi tanpa kabel ini.
Ada beberapa pihak yang
mempromosikan jaringan wimax sebagai 4G padahal bukan merupakan teknologi 4G
sebenarnya, karena lebih merupakan varian baru dari teknologi tanpa kabel
(wireless) seperti halnya dengan firewire dan bluetooth. Fitur-fitur 3G yang
ada pun diusung oleh 4G, hanya saja memiliki kecepatan transfer data yang jauh
lebih tinggi bisa mencapai 20 Mbps di lapangan, 10 kali lipat daripada yang
maksimal 2 Mbps (pada prakteknya di lapangan sebenarnya baru mencapai 384 pada
kondisi bergerak).
Padahal diatas kertas kecepatan 4G sesungguhnya
bisa mencapai 100 Mbps dilingkunngan luar rumah (bergerak), sedangkan 1 Gbps
pada kondisi tidak bergerak (statisioner). Kapasitas data yang melalui jaringan
4G akan jauh lebih besar daripada 3G sehingga pengunduhan data yang mencapai
puluhan, bahkan ratusan MB mudah dicapai dalam waktu singkat. Contoh, dengan
ponsel 3G kita baru dapat mengunduh klip video dan klip musik yang berdurasi
tidak begitu panjang. Sedangkan dengan 4G yang akan berbasis jaringan IP
sepenuhnya, kita tidak hanya dapat dapat mengunduh satu film utuh ke dalam satu
ponsel 4G ketika sedang bergerak, juga menyaksikan tayangan gambar televisi
yang berkualitas tinggi (high definition TV content) dan menyaksikan lawan
bicara kita yang telah terlihat jelas dan mulus geraknya, tidak
tersendat-sendat seperti sekarang dengan 3G melalui video calling. Juga fitur
video conferencia yang bisa lebih dari dua situs yang dilakukan secara
simultan.
Dengan kata lain, trafic multimedia
akan dominan pada pada penggunaan teknologi 4G dimasa mendatang. Tentu saja
browsing internet tanpa kabel akan makin lebih cepatdan makin menyenangkan
tanpa terganggu dengan waktu tunda (delay time) karena masalah kongesti pada
lalu lintas data di jaringan masa kini akan teratasi dengan teknologi 4G. Yang
paling menyenangkan karena biaya untuk menikmati fitur-fitur 4G diprediksi akan
lebih murah daripada sekarang karena biaya untuk mengaplikasikan teknologi 4G
akan lebih murah daripada teknologi 3G ataupun HSDPA (3,5G)
2. Perbedaan
AMPS. CDMA, GSM dan WIMAX
a.
AMPS
AMPS (Advanced Mobile Phone Service) adalah sistem
analog cellular yang pertama dignakan di Amerika Serikat. AMPS cellular system
adalah frekuensi duplex dengan chanel – chanel terpisah dari 45 MHz. Sinyal
control chanel dan voice chanel dikirimkan pada kecepatan 10 kbps. Telephon
seluler AMPS mempunyai tiga kelas dari maximum output power. Kelas 1,
mobile telephone mempunyai tegangan keluaran maksimal sebesar 6 dBW (4
Watts). Kelas 2, mempunyai tegangan keluaran maksimal sebesar 2 dBW (1.6
Watts). Dan kelas 3, sanggup mengirimkan hanya dengan 2 dBW (0.6 Watts).
b.
CDMA
CDMA (Code Division Multiple Access) adalah sebuah
bentuk multipleksan dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal
tidak berdasarkan waktu(TDMA) atau frekuensi(FDMA) namun dengan cara
mengkodekan data dengan kode khusus yang diasosiakan dengan setiap kanal yang
ada. Sejumlah istilah yang berbeda digunakan untuk mengacu pada penerapan CDMA,
standar pertama yang diprakarsai QUALCOMM dikenal sebagai IS-95. IS-95 sering
disebut sebagai 2G atau selular generasi kedua. Setelah beberapa kali revisi
IS-95 digantikan oleh standar IS-2000. Standar ini diperkenalkan untuk memenuhi
beberapa kriteria yang ada dalam spesifikasi IMT-2000 untuk 3G. Standart ini
juga disebut 1xRTT yang mengidentifikasi bahwa IS-2000 menggunakan kanal
bersama 1.25 MHz. Suatu skema terkait yang disebut 3xRTT menggunakan tiga kanal
pembawa 1.25 MHz menjadi sebuah lebar pita 3.75 MHz yang memungkinkan laju
letupan data yang lebih tinggi untuk seorang pengguna individual. Suatu skema
terkait Keuntungan utama CDMA adalah bahwa code CDMA yang tersedia
berjumlah tak hinggaCDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan untuk
mentransmisikan beberapa frekuensi sehingga menyulitkan musuh untuk menyadap
mereka.
c.
GSM
GSM (Global System for Mobile Communication) adalah
sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak
diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini
memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan
waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai tujuan. Di Eropa pada
awalnya GSM didisain untuk beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Pada frekuensi
ini, frekuensi unpliks-nya digunakan frekuensi 890-915 MHz, sedangkan frekuensi
downlinksnya digunakan frekuensi 935-960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25
MHz (915-890 =960-935=25 MHz), da lebar kanal sebesar 200 KHz. Dari keduanya
maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu
kanal untuk sinyal. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka
regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada
band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai
frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM
dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800,
yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz).
Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada
frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di
Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway,
yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.
Secara umum, network element dalam
arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi :
·
Mobile Station (MS) merupakan
perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri
atas:
·
Mobile
Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi
pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim
dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
·
Subscriber
Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh
informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat
digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang
disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
1. IMMSI (International Mobile
Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan.
2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN),
nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.
·
Base Station Sub-system (BSS)
v BTS Base
Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan
berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
v BSC
Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di
bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC
·
Network Sub Sub-system(NSS)
v Mobile
Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central dalam
sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC
berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun
dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
v Home
Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk
menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara
permanen.
v Visitor
Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi
pelanggan.
v Authentication
Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan
untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak
sah dapat dihindarkan.
v Equipment
Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.
Operation and Support Syste, (OSS)
jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat
pengendalian, diantaranya fault management, configuration management,
performance management, dan inventory management.
Frekuensi
pada 3 Operator Terbesar di Indonesia
·
Indosat: 890
– 900 Mhz (10 Mhz)
·
Telkomsel:
900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
·
Excelcomindo:
907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)
d.
WIMAX
WIMAX (Wordwide Interoperability for Mikrowave Access)
merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau
BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas.
Disamping kecepatan data (70MBps), WIMAX juga membawa isu open standar. Dalam
arti komunikasi perangkat WIMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap
dapat dilakukan. WIMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband
connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi,
kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum
frekuensi. WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication
profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile
WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3
GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi
untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif
tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di
beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah,
Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk
Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata
hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5
GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz
di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR
dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan
wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi
interferensi terutama di sisi satelit. Standar WiMax pada awalnya dirancang
untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi
802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d.
11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax,
diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile
WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM)
yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang
menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini
memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan
frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e
memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya
pada komunikasi selular. Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas
keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih
besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa
memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS
memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang
lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals),
sebagaimana standar 802.16n.
Elemen Perangkat WIMAX
Elemen / perangkat WIMAX secara umum
terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih
ada perangkat tambahan seperti antena, kabel, dan asesorislainnya.
Base Station (BS)
Base Station (BS)
Merupakan perangkat transceiver
(transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated)
dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke
beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar
WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
·
NPU
(networking processing unit card)
·
AU (access
unit card)up to 6 +1
·
PIU (power
interface unit) 1+1
·
AVU (air ventilation
unit)
·
PSU (power
supply unit) 3+1
Antena
Antena yang dipakai di BS dapat
berupa sektor 60, 90atau 120 tergantung
dari area yang akan dilayani.
Subcriber station (SS)
Subcriber
station (SS) secara umum subcriber (SS) atau CPE (Customer premises equipment)
terdiri dari outdoor unit (ODU) dan indoor (IDU), perangkat radionya yang
terpisah dan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar